temen saya namanya R Amalia, dia otaknya parah. kemampuan berpikir verbalnya sangat bagus, karena dia yang lebih tau, dia menyebutnya dengan intelejensi linguistik.
waktu itu saya punya rasa penasaran tentang masalah dia sama hidupnya, eh saya anaknya males dengerin orang curhat. tapi penasaran, eh gue suruh aje dia curhat lewat puisi dan kirimin puisi itu ke gue. (gue elu lebih enak)
nah dalam waktu beberapa menit saja, di balas lah sms kepo gue, nah eh masih ada di henpon tuh puisi, gue pindah deh nih, ini suatu apresiasi gue terhadap kemampuan bacotnya itu, bisa bikin hati orang luluh, bisa mesen puisi loh ke dia untuk dikirim ke dedemenan, puisi kan biasanya ngenekin, tapi ini di jamin bikin hati kegelian.ini yang ngejudulin curahan hati si pujangganya gue,
(cancer)
malam itu, aku hanya duduk dim di atas singgasana tanpa tahu apa yang harus aku lakukan setelah ini.
mata ku masih enggan terpejam untuk membawaku ke alam mimpi.
terlintas sebuah niat untuk bersenda gurau dengan masa lalu.
bukan, bukan untuk mengganggu kesenangannya.
tidak juga untuk menggodanhya.
dan awal niatku, untuk aku utarakan bahwa aku mencintai prialain ssetelahnya.
seperti ia tau, aku beri cerita, ta ada umpan balik.
bodoh!
ia terus melayangkan godaan.
ya Tuhan aku inii lemah.
jauh dari niatku ini.
aku dia, kami, tertawa lewat pesan singkat namun menyakitkan.
1 kata, 1 kalimat bahkan 1 paragraf, ada 1 cinta sebagai pemanis.
masuk tengah malam kala itu.
dia sudahi!
aku ini yang memulai dan aku yang terpejam lalu menangis.